KESETIAAN PENDIDIK KRISTEN DALAM PELAYANAN SPIRITUAL BERDASARKAN WAHYU 2:10

Mau, Marthen (2021) KESETIAAN PENDIDIK KRISTEN DALAM PELAYANAN SPIRITUAL BERDASARKAN WAHYU 2:10. In: Kesetiaan Yang memahat hati. Marthen L. Mau, 1 . BPK Gunung Mulia, Jakarta, pp. 1-21. ISBN 9785022319870 (In Press)

[img] Text
Marthen L. Mau.pdf

Download (369kB)

Abstract

Kesetiaan Pendidik Kristen dalam pelayanan spiritual amatlah dibutuhkan pada masa kini. Oleh karena pendidik Kristen merupakan pelayan Kristus Yesus yang dipanggil oleh Kristus Yesus untuk setia dalam melaksanakan pelayanan spiritual kepada semua orang khususnya di bidang pendidikan. Dessy Handayani berkomentar, kesetiaan dalam pelayanan spiritual merupakan isu menarik di setiap bidang pelayanan kegerejaan, persekolahan, dan pelbagai jabatan pelayanan dapat diperankan, termasuk pendidik Kristen. Pendidik Kristen dapat berperan di persekolahan tetapi juga dapat berperan di lingkungan kegerejaan dan kemasyarakatan. Perkembangan saat ini kesetiaan pendidik Kristen dalam pelayanan spiritual sudah mulai menurun seperti ungkapan Santy Sahartian bahwa dimana sebagian pendidikan Kristen yang tidak memperhatikan perkembangan peserta didik dalam hal spiritual, disebabkan oleh karena masih kurangnya pemahaman pendidik Kristen akan prinsip yang perlu dipahami olehnya. Pada masa kini kesetiaan pendidik Kristen untuk memperioritaskan pelayanan spiritual terutama dalam pendidikan. Pelayanan spiritual yang diindahkan oleh Kristus Yesus ialah pelayan Kristus perlu loyal dalam melayani umat-Nya, baik dalam suka maupun dalam keadaan penderitaan seperti yang dialami oleh umat Tuhan di Smirna pada masa lampau. Kota Smirna terletak di Turki merupakan sebuah kota yang terkenal sangat makmur dan indah. Di kota Smirna diberlakukan suatu aturan yang sangat keras, di mana rakyat diwajibkan untuk menyembah kaisar karena menyembah kaisar sebagai bukti kesetiaan rakyat kepada pemerintahan Romawi, sehingga rakyat menyerukan kaisar sebagai tuhan. Untuk penyembahan kepada kaisar menjadi suatu tantangan besar bagi umat Tuhan di kota Smirna, sehingga pertumbuhan spiritual tentu menjadi dilematis. Pernyataan Joseph P. Free, bahwa pada masa itu orang-orang Kristen dianiaya karena tidak memuja kaisar. Para kaisar yang berkuasa pada masa itu dianggap sebagai tuhan yang harus dipuja. Walaupun jemaat di Smirna berada di dalam tekanan yang berat, tetapi mereka tetap teguh dalam mempertahankan imannya kepada Tuhan dan tidak berkehendak untuk berkompromi dengan dosa, serta mereka menolak untuk menyembah kaisar. Karena itu, mereka pun dianggap telah melanggar hukum dan pembangkang, sehingga sebagian umat Tuhan di Smirna mengalami penganiayaan yang luar biasa. Umat Tuhan di Smirna menolak untuk menyembah kaisar karena kaisar merupakan manusia ciptaan Tuhan.

Item Type: Book Section
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology > BV1460 Religious Education
Divisions: Book Chapter
Depositing User: LPMI STT SETIA Jakarta
Date Deposited: 06 Jan 2022 04:23
Last Modified: 06 Jan 2022 04:23
URI: http://repo.sttsetia.ac.id/id/eprint/358

Actions (login required)

View Item View Item