MAKNA PENDERITAAN RASUL PAULUS (EKSPOSISI 2 KORINTUS 4:16-5:10)

Gaurifa, Blasius (2018) MAKNA PENDERITAAN RASUL PAULUS (EKSPOSISI 2 KORINTUS 4:16-5:10). [["eprint_typename_skripsi" not defined]]

[img] Text
blasius gaurifa, teo, 2018 OKKK.pdf

Download (426kB)

Abstract

Berdasarkan rumusan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: bagaimana situasi orang Korintus? Kota Korintus terkenal sebagai “kota maksiat”. Daya tarik kota Korintus adalah kuil-kuil kafir yang dilayani para pelacur. Percabulan merupakan suatu hal yang biasa dilakukan oleh orang-orang Korintus, bahkan menjadi bagian upacara suci keagamaan, dan kota Korintus menjadi pusat utama ibadah dan penyembahan duniawi, dan seluruh penjuru kota dipenuhi dengan rumah pelacuran. Apa makna penderitaan? Penderitaan yang dialami oleh Paulus mengerjakan baginya suatu kemuliaan yang kekal. Dengan melalui penderitaan, macam penderitaan dan kesukaran. Apa implikasi bagi orang percaya masa kini? Yang menjadi implikasinya bagi orang percaya masa kini adalah segala penderitaan dan kesukaran yang datang menghampiri hidupnya itu adalah hanya sementara. Penderitaan dipakai Allah sebagai batu uji untuk semakin memurnikan manusia dan mendekatkan kepada-Nya. Penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut: agar setiap orang percaya tidak kecewa dan putus asa hanya karena penderitaan yang dialami selama di dunia yang fana ini. Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data dan penyusunan skripsi ini adalah penelitian kualitatif literatur (murni). Berdasarkan hasil yang diperoleh atau ditemukan dalam penelitian ini, disimpulkan hal-hal sebagai berikut: rumusan masalah 1 dengan bab II, rumusan masalah 3 dengan bab III, dan rumusan masalah 4 dengan bab IV. Adapun hipotesis penelitian adalah jika penderitaan itu bersifat sementara saja, maka seharusnya bisa dihadapi dengan tekun. Dan hasil penelitiannya adalah penderitaan itu ringan dan hanya sementara waktu, penderitaan dan kesukaran hanya ada di dunia yang fana ini, penderitaan yang dialami selama di dunia ini tidak sebanding dari apa yang akan diterima ketika sudah di sorga. Penderitaan mengerjakan kemuliaan yang kekal. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka saran-saran yang direkomendasikan adalah “janganlah berputus asa atau pun kecewa akan penderitaan yang menghampiri hidup, sebab penderitaan itu ringan dan tidak akan selamanya. Janganlah memandang penderitaan itu suatu hal yang sulit tetapi anggaplah penderitaan itu suatu batu loncatan yang menguatkan dan mengkokohkan iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Tabahlah dalam menghadapi penderitaan yang terjadi di dunia ini, karena di sorga akan mendapatkan kemuliaan yang kekal, teruslah berjuang dan jangan menyerah karena penderitaan, tetapi hadapilah penderitaan dengan tekun, gapailah kemuliaan yang telah disediakan oleh Tuhan di surga.”

Item Type: ["eprint_typename_skripsi" not defined]
Uncontrolled Keywords: Penderitaan, Paulus
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Divisions: Skripsi > Teologi
Depositing User: LPMI STT SETIA Jakarta
Date Deposited: 08 Jul 2020 07:26
Last Modified: 08 Jul 2020 07:26
URI: http://repo.sttsetia.ac.id/id/eprint/108

Actions (login required)

View Item View Item