RESTORASI DAN PENUGASAN PETRUS DALAM YOHANES 21:15-19 SERTA IMPLIKASINYA BAGI PARA PEMIMPIN GEREJA/GEMBALA JEMAAT MASA KINI

Sau, Simeon (2014) RESTORASI DAN PENUGASAN PETRUS DALAM YOHANES 21:15-19 SERTA IMPLIKASINYA BAGI PARA PEMIMPIN GEREJA/GEMBALA JEMAAT MASA KINI. Masters thesis, Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta.

[img] Text
SIMEON SAU.pdf

Download (478kB)

Abstract

Yohanes 21:15-19 telah menimbulkan diskusi yang berkelanjutan hingga kini. Diskusi di seputar teks ini berhubungan dengan beberapa isu penting, yaitu penggunaan beberapa kata dalam bahasa Yunani yang berbeda untuk: “mengasihi”, “domba”, dan “gembala”. Menurut beberapa ahli, kata-kata yang berbeda ini memiliki arti yang berbeda pula. Tetapi, menurut para ahli yang lain, kata-kata yang berbeda itu sebenarnya memiliki arti yang sinonim. Menanggapi hal ini, penulis berpendapat bahwa kata-kata yang berbeda itu sesungguhnya memiliki arti yang sinonim dalam konteks Yohanes 21 :15-19. Selain perbedaan pandangan terhadap kata-kata yang berpasangan ini, salah satu isu spesifik lainnya adalah diskusi mengenai makna “mereka ini” (pleon touton) dalam Yohanes 21:15. Untuk bahagian ini, ada tiga pandangan yang hingga saat ini dianut, yaitu: pertama, Yesus menanyakan apakah Simon anak Yohanes mengasihi Dia lebih dari bisnis perikanannya; kedua, Yesus menanyakan apakah Simon anak Yohanes mengasihi dia lebih dari murid-murid lain mengasihi Yesus; dan ketiga, apakah Simon anak Yohanes mengasihi Yesus lebih daripada ia mengasihi para murid lainnya. Penulis menerima pandangan bahwa yang Yesus maksudkan adalah apakah Simon Petrus mengasihi Yesus lebih daripada muridmurid lain mengasihi Yesus. Selanjutnya, masalah pertanyaan Yesus kepada Petrus selama tiga kali juga menjadi perhatian para penafsir. Menurut sebagian penafsir ketiga pertanyaan tersebut tidak memiliki makna tertentu, sedangkan yang lainya berpendapat bahwa pertanyaan tersebut berkaitan dengan penyangkalan Petrus. Penulis sependapat dengan kelompok terakhir bahwa ketiga pertanyaan Yesus bertujuan untuk neginsafkan Petrus akan penyangkalan-penyangkalannya. Itulah sebabnya Petrus bersedih. Intinya, Yohanes 21:15-19 merupakan restorasi sekaligus penugasan bagi Petrus untuk menerima tugas penggembalaan bagi jemaat Kristus. Atas dasar uraian terhadap Yohanes 21:15-19, penulis menarik beberapa pokok implikatifnya bagi masalah kepemimpinan Kristen. Penulis mendefmisikan kepemimpinan Kristen sebagai proses memberi pengaruh kepada umat Tuhan untuk memenuhi tujuan Tuhan. Selain itu, penulis juga membahas tentang pandangan Gereja Katolik Roma mengenai posisi kepemimpinan Petrus. Penulis berpendapat bahwa Petrus bukanlah dasar gereja dan sebagaiman pandangan dari Katolik Roma. Dan akhirnya, penulis membahas tentang konsep kepemimpinan gembala dan kepemimpinan hamba sebagai implikasi dafi teks di atas beserta kualiflkasiakualiflkasinya.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: restorasi, Petrus, Yohanes, Kasih, Gembala, Domba
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
Divisions: Tesis Master > Teologi
Depositing User: LPMI STT SETIA Jakarta
Date Deposited: 14 May 2020 08:33
Last Modified: 14 May 2020 08:33
URI: http://repo.sttsetia.ac.id/id/eprint/61

Actions (login required)

View Item View Item