RAPAT AKBAR DI PINTU MAUT (STUDI ALKITABIAH TENTANG PENGHAKIMAN ANAK ALLAH)

Landutana, Huki (2013) RAPAT AKBAR DI PINTU MAUT (STUDI ALKITABIAH TENTANG PENGHAKIMAN ANAK ALLAH). Masters thesis, Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta.

[img] Text
Huki Landutana fix.pdf

Download (436kB)

Abstract

Inkarnasi Anak Allah mengharuskan keputusan radikal dalam menempuh segala konsekuensinya. Tanda yang mem'mbulkan perbantahan seperti telah digariskan menjadi nyata dalam fakta penderitaan Anak Allah. Penderitaan jasmani dan rohani yang mencapai puncaknya dalam penolakan dari ciptaan terpampang dalam penghakiman Anak Allah. Mungkinkah Anak Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Suci adanya dapat terseret dalam pengadilan agung? Atas dasar apakah Anak Allah terseret dalam pengadilan agung? Faktanya Anak Allah adalah Sang Hakim Agung yang menentukan mati hidup seluruh ciptaan. Dalam penderitaan-Nya tidak meniadakan jabatan Hakim yang dimiliki-Nya. Titik balik ini justru terpampang bersamaan tepat pada saat Anak Allah di pintu maut. Situasi im' memperlihatkan Anak Allah sedang berada pada rapat akbar di pintu maut. Menuju rapat akbar mengharuskan kesiapan dan keputusan radikal dalam memasukinya. Mental spiritual dikerahkan sepenuhnya. Oleh sebab itu Anak Allah bergumul sangat hebat. Pergumulan ini sangat terasa berhubung keilahian-Nya yang Maha Suci tetapi dijadikan dosa agar menebus dosa umat manusia. Kemahasucian Anak Allah tidak diterima dalam neraka dan peran-Nya sebagai pemikul dosa ditolak dari sorga, dan anugerah-Nya pada umat dihinakan oleh umat kepunyaan-Nya. Pemandangan ini terlihat sebagai suasana terisolasi tanpa dunia. Allah Yang Maha Adil bangkit sebagai Hakim untuk menghakimi Anak-Nya yang telah dijadikan dosa. Kemahasucian Allah mengharuskan-Nya bereaksi menentang Anak-Nya yang telah ditimpakan dosa. Allah menyeret Anak-Nya ke persidangan akbar. Dalam Kemahakuasaan-Nya memberikan otoritas kepada hakim dunia yang dilakoni Oleh Pilatus sebagai representasi penguasa Roma dan kepada Mahkamah Agama. Orang Yahudi, Iblis dan alam bangkit menjadi pendakwa. Para prajurit melaksanakan eksekusi. Vonis dij atuhkan: Anak Allah harus disalibkan. Titik balik pada saat penyaliban itu, Anak Allah yang bertakhta di atas salib, bangkit sebagai Hakim. Anak Allah mengoreksi setiap penyimpangan yang texjadi. Anak Allah memvonis kedua penjahat di salib itu. Seorang penjahat mendapat anugerah dan diberi hak untuk masuk dalam Firdaus Allah. Tetapi seorang lain terlewatkan dalam seleksi ini. Titik balik ini menjadi tanda yang tetap bahwa ada rapat akbar akhir. Dengan dukungan literatur-literatur yang ada, penulis menuangkan ide penyelidikannya dalam bab-bab tesis ini. Dalam tesis ini, penulis membahas mengenai: Latar Belakang Masalah (Bab I), Detik-detik Terakhir Menuju Rapat Akbar (Bab II), Anak Allah Dalam Penghakiman Akbar di Pintu Maut (Bab III), Implikasi Bagi Orang Percaya (Bab IV), dan Kesimpulan dan Saran (Bab V).

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Rapat Akbar, Anak Allah, Penghakiman
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology
B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Divisions: Tesis Master > Teologi
Depositing User: LPMI STT SETIA Jakarta
Date Deposited: 06 May 2020 05:58
Last Modified: 07 May 2020 07:27
URI: http://repo.sttsetia.ac.id/id/eprint/53

Actions (login required)

View Item View Item