SIGNIFIKANSI KATA “ἜΔΕΙ – KEHARUSAN” DALAM GERAK MUNDUR YESUS MELINTASI WILAYAH SAMARIA (STUDI EKSEGESIS YOHANES 4:4-26)

M., Yusuf L. (2014) SIGNIFIKANSI KATA “ἜΔΕΙ – KEHARUSAN” DALAM GERAK MUNDUR YESUS MELINTASI WILAYAH SAMARIA (STUDI EKSEGESIS YOHANES 4:4-26). Masters thesis, Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta.

[img] Text
Yusuf L. M. Fix.pdf

Download (494kB)

Abstract

Peristiwa gerak mundur Yesus dan para murid dari Yudea ke Galilea merupakan peristiwa yang menegangkan. Peristiwa itu kelihatannya Yesus dan murid-murid-Nya dipaksa untuk meninggalkan daerah Yudea. Yesus tidak ingin menimbulkan konflik yang terlalu dini dengan pihak orang Farisi di Yudea. Secara geografis tindakan Yesus melintasi daerah Samaria dapat dianggap sebagai tindakan yang wajar, karena jarak tempuh Yudea – Galilea dengan melewati wilayah Samaria merupakan jalur terdekat yakni dapat ditempuh dengan waktu tempuh yang relatif lebih cepat, jika dibandingkan dengan jalur Trans-Yordania. Tetapi yang menjadi persoalan dalam konteks Yohanes 4:4-26 adalah apakah tujuan utama yesus melintasi wilayah Samaria disebabkan hanya karena faktor geografis atau ada faktor lain? Keharusan Yesus melintasi wilayah Samaria tidak hanya mengacu kepada aspek geografis, tetapi yang lebih utama adalah mengacu kepada aspek teologis. Tintakan Yesus itu dapat dianggap melawan tradisi etnis orang Yahudi konservatif karena melintasi daerah kafir. Penggunaan kata “Ἔδει – keharusan”, menegaskan sikap Yesus sedang meruntuhkan batas-batas tradisi, budaya, dan agama orang Yahudi – Samaria. Dalam dialog Yesus dengan perempuan Samaria tampak Yesus sedang mengubah konsep dan paradigm bangsa Yahudi tentang keselamatan yang dipandang hanya bersifat khusus bagi orang Yahudi dan kebanggaan mereka terhadap Yerusalem, serta mengubah konsep dan paradigm Samaria mengenai tradisi kepercayaan mereka di gunung Gerazim. Kemudian konteks ini juga memperlihatkan Yesus berusaha mendamaikan kedua bangsa yang terus hidup dalam konflik selama berabad-abad. Indikasi ini dapat dilihat pada frasa οὐ γὰρ συνχρῶνται Ἰουδαῖοι Σαμαρίταις. Karena itu untuk mendamaikan kedua bangsa ini yesus secara gamblang menyatakan diri-Nya sebagai Mesias Anak Allah melalui ungkapan πίστευέ μοι. Ungkapan ini sudah membuka jalan keselamatan bagi bangsa-bangsa lain (universal). Ada penekanan misi yang bersifat Sintripetal dan Sentrifugal. Selain itu, penekanan lain dari kata keharusan ini adalah memperlihatkan adanya keharusan yang bersifat ironis. Meskipun demikian, di dalam keharusan itu, justru memperlihatkan adanya penekanan mengenai tanggung jawab orang Kristen yang harus ber-PI, dan penekanan mengenai sifat Gereja yang harus misioner.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: edei, keharusan, Samaria, Perempuan Samaria, Geografis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
Divisions: Tesis Master > Teologi
Depositing User: LPMI STT SETIA Jakarta
Date Deposited: 06 May 2020 05:52
Last Modified: 07 May 2020 07:26
URI: http://repo.sttsetia.ac.id/id/eprint/52

Actions (login required)

View Item View Item