Supriadi, Made Nopen (2021) SPIRIT MISIONER SEBAGAI DASAR EKSISTENSI GEREJA MASA KINI. In: Kesetiaan Yang memahat hati. Made Nopen Supriadi, 1 . BPK Gunung Mulia, Jakarta, pp. 1-16. ISBN 9785022319870 (In Press)
Text
Made Nopen Supriadi.pdf Download (323kB) |
Abstract
Eksistensi gereja sangat penting dikaji dan dipahami secara ontologi. Konsep ontologis memberikan wawasan mendalam tentang gereja dalam sudut non material, salah satu dimensi non material tersebut adalah memahami spirit dari sebuah gereja. Istilah spirit dapat dipahami sebagai semangat, roh dan pendorong. Rufus Th. Pos dalam penjelasannya tentang gereja dalam buku Berteologi Abad XXI menyatakan bahwa kekristenan memiliki spirit bersifat from above (dari Atas), artinya spirit kekristenan tidak timbul dengan sendirinya di dalam diri manusia, tetapi spirit tersebut merupakan pemberian (anugerah) dari Tuhan. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Moses Wibowo dalam tulisannya tentang karya Roh Kudus dalam Perjanjian Baru yang memberikan spirit untuk menghadirkan gereja. Spirit kekristen berpusat kepada Yesus Kristus, kemampuan manusia untuk berpusat kepada Yesus Kristus tetap merupakan pekerjaan dari Roh Kudus (Lih. Yoh. 14: 26). Ketika kekristenan menjadikan Kristus sebagai spirit kehidupan, maka umat Kristen tidak bisa melepaskan dari apa yang menjadi spirit Yesus Kristus yang dinyatakan dalam Amanat Agung (Great Comission). Dengan demikian spirit kekristenan meneruskan apa yang menjadi spirit dari Yesus Kristus. Misi adalah bagian penting dalam spirit kekristenan. Spirit misioner telah menghadirkan gereja sebagai bentuk persekutuan orang percaya. Dietrich Kuhl memberikan definisi tentang gereja berdasarkan makna dari kata ’ekklesia’ yaitu Gereja adalah orang – orang yang dipanggil keluar dari kegelapan menuju terang Kristus, yang didalamnya mencakup adanya perubahan status dan pola hidup serta perubahan tujuan hidup. Louis Berkhof menyatakan bahwa Gereja harus menjadi Gereja yang misioner, yang membawa Injil keselamatan kepada seluruh bangsa di muka bumi. Dengan demikian sejatinya spirit gereja adalah spirit misioner. Hal tersebut terlihat dalam Alkitab yang menyatakan bahwa kehadiran gereja karena pemberitaan Kabar Baik oleh para Rasul. Kisah Para Rasul pasal 2 menunjukkan bagaimana Gereja hadir karena pemberitaan tentang Kristus. Dengan demikian pemberitaan Injil yang adalah bentuk spirit misioner menjadi nafas utama kehadiran, pertumbuhan dan berkembangnya gereja mula-mula.
Item Type: | Book Section |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology > BV1460 Religious Education |
Divisions: | Book Chapter |
Depositing User: | LPMI STT SETIA Jakarta |
Date Deposited: | 06 Jan 2022 04:07 |
Last Modified: | 06 Jan 2022 04:07 |
URI: | http://repo.sttsetia.ac.id/id/eprint/355 |
Actions (login required)
View Item |